[Tanpa judul]
PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER
Pada tahap
perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah
perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian – rangkaian
elektronika dan alat putar keramik. Tahap kedua adalah perancangan algoritma,
listing program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program
pada mikrokontroler AVR ATMega16 dengan menggunakan software ISP Programmer.
Perancangan
Perangkat Keras Seluruh perangkat atau komponen yang digunakan dalam
perancangan pengaturan kecepatan pada alat putar keramik menggunakan motor AC
ini, tersusun seperti pada blok diagram di bawah ini.
Blok diagram
diatas, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Keypad digunakan sebagai alat untuk memasukkan nilai kecepatan putaran yang
diinginkan (nilai setpoint). Keypad dihubungkan ke PORTB mikrokontroler AVR
ATMega16. Nilai dari keypad tersebut mewakili nilai kecepatan putaran dengan
satuan rotation per minute (rpm). Nilai yang diijinkan sebesar antara
60–150rpm.
2.
Nilai setpoint akan diolah sedemikian rupa dengan menggunakan suatu program
yang ditanamkan pada mikrokontroler AVR ATMega16, sehingga nilai tersebut dapat
ditampilkan pada LCD dan digunakan pada register OCR1A yang berfungsi untuk
membangkitkan sinyal PWM.
3. Sinyal PWM
dibangkitkan setelah nilai pada register OCR1A terisi (OCR1A ≠ 0) dan sinyal
PWM dikeluarkan melalui Pin 19 PORTD.5 (OC1A) pada mikrokontroler AVR ATMega16.
4. Sinyal PWM
tersebut akan memicu TRIAC Optoisilator pada rangkaian driver motor AC.
Rangkaian zero crossing detector telah tersedia dalam satu paket (Onpackage) IC
TRIAC Optoisolators MOC3041, sehingga titik acuan sinyal PWM pada saat mengatur
sinyal sinusoidal (tegangan AC) dimulai pada saat perpotongan titik nol (zero
crossing). Keluaran dari TRIAC Optoisolators tersebut (pin 6) akan memicu gate
TRIAC (Q4004LT) sehingga memberikan arus pada motor AC.
5. Motor AC
akan menggerakkan alat putar keramik dan alat putar tersebut akan dideteksi
putarannya setiap 1 detik (Timer 0) oleh sensor putaran (phototransistor).
Pendeteksian putaran alat putar ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecepatan
putaran alat putar sama dengan nilai setpoint yang diberikan. Kecepatan alat
putar akan dipengaruhi oleh beban (tanah liat) yang bervariasi. Kecepatan akan
berkurang apabila beban semakin berat, oleh karena itu sensor pun berfungsi
untuk mengetahui kecepatan alat putar terhadap beban. fitur interupsi eksternal
mikrokontroler akan
6. Program
pengaturan alat putar pada membandingkan time). Jika sensor mendeteksi
kecepatan alat putar setpoint-nya, maka program akan mengatur (mengurangi)
nilai pada OCR1A dan jika sensor mendeteksi kecepatan alat putar lebih lambat
dari pada kecepatan setpoint register OCR1A
Rangkaian Minimum
AVR ATMega16
Mikrokontroler
AVR ATMega16 dapat dioperasikan dengan cara menambahkan beberapa komponen
elektronika yang berfungsi sebagai komponen pendukungnya. Mikrokontroler dan
komponen rangkaian yang disebut sebagai rangkaian sistem minimum.
Kristal yang
digunakan pada rangkaian sistem minimum di atas, mengunakan frekuensi 4 MHz.
Kristal tersebut digunakan untuk pembangkit clock (osilator), dimana setiap 1
intruksi/perintah dalam program dieksekusi dalam 1 siklus clock. Pin RESET
dihubungkan dengan rangkaian kombinasi RC dan push button, yang bertujuan agar
mikrokontroler dapat di-reset. Fungsi dari port - port lainnya adalah sebagai
berikut.
1. PORTA,
digunakan sebagai pin masukkan untuk Keypad 3X4
2. PORTB,
digunakan sebagai pin keluaran untuk LCD
3. PORTD.0
dan PORTD.1, digunakan sebagai pin masukan untuk tombol START dan tombol STOP
4. PORTD.3, digunakan sebagai pin masukkan untuk sensor putaran (Ext.
Interrupt)
5. PORTD.5
dan PORTD.6, digunakan sebagai pin keluaran untuk sinyal PWM.
sumber : http://lisensi2.blogspot.com
Posting Komentar untuk " "